Selasa, 09 November 2010
Semua Tentang DNS
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
DNS server merupakan server yang digunakan untuk me-resolve nama-nama sistem ke dalam IP address atau sebaliknya (reverse lookup).
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen :
1. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
2. recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut;
3. authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya).
Sejarah Singkat DNS
Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
Cara Kerja DNS Sebagai Berikut
* Saat kita merequest suatu alamat, misalnya phinguind.com dari host kita, maka host kita akan mengontak name server lokal untuk menanyakan dimanakah phinguind.com berada.
* Name server akan mencari request tersebut di database lokal. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk .com
* Domain .com berada pada level TLD (Top level domain), merupakan kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com dipakai untuk perusahaan komersial; .edu dipakai untuk perguruan tinggi; .gov dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan nama yang dipakai oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda mislanya .id untuk Indonesia atau .au untuk Australia.Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari phinguind.com Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola phinguind.com Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP address dari phinguind.com Sehingga host kita merequest phinguind.com dengan IP address tersebut.
Resource Record
Resource Record merupakan record yang terdapat dalam database DNS untuk menerjemahkan IP Address ke nama dan dari Nama ke IP Address.
1. A Record : berisi nama host dan IP Address, menunjukkan alamat Ipv4. Nama owner akan ekuivalen dengan IP address yang didefinisikan setelah record A.
2. SOA (Start of Authority) Record : siapa yang bertanggung jawab atas suatu zone.
SOA MNAME รข€“ SOA: Start Of Authority SOA MNAME> adalah field yang menunjukkan master server pada puncak/root dari zona authority. Hanya diperbolehkan terdapat satu master server tiap zona authority. Contohnya domain jagoanhosting.com memiliki SOA MNAME ns1.jagoanhosting.com
SOA Serial Number SOA Serial Number adalah field yang menunjukkan serial number dari DNS server. Format yang paling populer dalam penamaan serial number ini adalah yyyymmddss dengan yyyy adalah tahun, mm adalah bulan, dd adalah tanggal, dan ss adalah jumlah perubahan yang dilakukan pada hari itu. Nilai dari field ini harus diubah ketika terjadi perubahan pada zone file.
SOA REFRESH> SOA REFRESH adalah field yang menunjukkan waktu slave server akan merefresh zona dari master server.
SOA RETRY SOA RETRY adalah field yang menunjukkan berapa lama waktu jeda antara percobaan slave server mengkontak master server jika kontak pertama mengalami kegagalan ketika slave master me-refresh cache dari master server.
SOA EXPIRE SOA EXPIRE adalah field yang menunjukkan berapa lama zona-data masih authoritative. Field ini hanya berlaku untuk slave atau secondary server. Ketika nilai ini telah expired, maka slave master akan mengontak master server untuk membaca SOA record pada zona dan merequest AXFR/IFXR jika serial number berubah. Jika slave gagal mengontak master, maka slave akan terus mencoba mengontak master dan masih melayani query hingga waktu SOA EXPIRE habis. Setelah itu slave akan berhenti melayani query hingga kontak ke master server berhasil. RFC 1912 merekomendasikan 1209600 hingga 2419200 (2-4 minggu).
SOA MINIMUM TTL SOA MINIMUM TTL adalah nilai default TTL (Time To Live) untuk semua record pada zone file. Field ini dalam satuan detik.
3. NS (Name Server) Record: name server yang bertanggung jawab atas suatu zone
4. CNAME (Canonical Name) Record : nama alias untuk suatu host, dan sebuah record yang menjelaskan primary name untuk owner. Nama ownernya disebutkan dalam alias.
Struktur DNS
Domain Name System merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level Domain
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Top-Level Domain
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
* com Organisasi Komersial
* edu Institusi pendidikan atau universitas
* org Organisasi non-profit
* net Networks (backbone Internet)
* gov Organisasi pemerintah non militer
* mil Organisasi pemerintah militer
* num No telpon
* arpa Reverse DNS
* int Organisasi internasional, seperti NATO
* xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia, sg:singapura, au:australia, dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts. Pada jaringan Internet top level domain untuk Indoenesia adalah id. Pada saat ini telah ada kesepakatan di antara provider dan pengelola jaringan di Indonesia untuk pengaturan sub-domain di bawah top level domain id. Kesepakatan ini ditujukan untuk mempermudah pengaturan routing dan manajemen jaringan. Kesepakatan tentang sub-domain di bawah top level domain id adalah :
* go.id Sub-domain untuk organisasi pemerintahan, mis LIPI (lipi.go.id), BPPT (bbpt.go.id).
* co.id Sub-domain untuk organisasi komersial, mis LEN (len.co.id), PT.Agung Teknik (atw.co.id).
* ac.id Sub-domain untuk organisasi pendidikan, mis UIN Alauddin (uin-alauddin.ac.id.), UI (ui.ac.id), UGM (ugm.ac.id).
* net.id Sub-domain untuk provider network, mis IndoInternet (indo.net.id), Radnet (radnet.net.id), Idola (idola.net.id).
* or.id Sub-domain untuk organisasi kemasyarakatan, mis WALHI (walhi.or.id).
Penamaan sub-domain di bawah sub-domain di atas diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di domain tersebut. Misalkan UIN Alauddin dapat memilih domain uin-alauddin.ac.id ataupun uinalauddin.ac.id. Yang perlu dipertahankan adalah konsistensi penamaan domain. Sebaiknya domain yang digunakan bersifat permanen, tidak berganti-ganti. Karena pergantian domain akan memerlukan updating pada seluruh jaringan. Perluasan domain (domain expanding) di bawah suatu domain juga diserahkan sepenuhnya kepada pengelola jaringan di masing-masing sub-domain. Misalkan di domain uin-alauddin.ac.id terdapat beberapa subdomain lagi yang lebih kecil seperti Fakultas Sains dan Teknologi di lingkungan UIN Alauddin digunakan sub domain fst.uin-alauddin.ac.id, di lingkungan jurusan Teknik Informatika digunakan domain tin.fst.uin-alauddin.ac.id.
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh: Domain akademik, ac.id terdapat komputer (host) seperti uin-alauddin.ac.id dan subdomain kuliah.uin-alauddin.ac.id. Subdomain kuliah.uin-alauddin.ac.id juga bisa terdapat komputer (host) misalnya jarkom.kuliah.uin-alauddin.ac.id.
Selasa, 19 Oktober 2010
LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI
ROUTER REDHAT 9.0
1. Install linux RedHat 9.0 pada komputer yang hendak kita gunakan sebagai router.
2. Setelah itu kita setting IP dari router yang kita gunakan.
Disini kita menggunakan 2 LAN CARD, satu kita setting sebagai eth0 dan yang satu sebagai eth1.
Untuk mensetting IP eth0 kita gunakan perintah seperti di bawah ini:
· vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0
kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
Kemudian kita isi seperti gambar di atas. IP ini digunakan untuk menghubungkan komputer kita dengan server
Setelah itu kita setting IP untuk eth0
· vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1
kemudian akan muncul seperti gambar di bawah ini:
Untuk eth1 kita isi seperti gambar di atas. IP ini adalah IP yang akan kita sebarkan pada client windows kita
3. untuk selanjutnya kita harus mengaktifkan IP Forward dengan perintah:
· vi /etc/sysctl.conf
kemudian akan muncul tampilan
Sebelum di edit, pada lingkaran tertera angka 0 kemudian kita ganti dengan angka 1 seperti gambar di atas.
4. setelah itu kita harus menuliskan scripts dengan perintah
· vi /etc/rc.d/rc.local
kemudian akan muncul tampilan di bawah ini:
Tuliskan scripts seperti pada lingkaran gambar di atas
Agar semua yang kita setting tidak hilang kalau komputer direstart, maka kita perlu mengetikkan perintah:
· service network restart
5. Setelah semua selesai, kita harus mengecek pada client windows yang telah dihubungkan dengan kabel straight.
Rabu, 31 Maret 2010
Tentang Regedit
Setelah berada di directory ini kemudian disebelah kanan, klik kanan pilih String Value berinama BackBitmap (jangan di spasi).
clip_image001
Selanjutnya double klik string key yang telah dibuat. Pada kolom Value Data masukan alamat directory tempat gambar yang berformat bmp tadi. Misalnya gambarnya berada di C:\Documents and Settings\Wildan\My Documents\My Pictures\background.bmp.
Untuk memudahkan menulis lokasi gambar, kamu masuk ke folder tempat gambar berada di window explorer, kemudian pada address bar copykan alamatnya. Seperti berikut.
clip_image003
Dan paste di Value Data. Jadi kamu tinggal menambahkan garis miring dan nama gambar di akhir lokasi gambar, contoh gambar disini nama adalah \background.bmp. klik ok
clip_image004
Selesai, sekarang buka window explorer, dan lihat. Ada background di toolbar window explorer.
Saya yakin kamu pasti berhasil karena tutorialnya jelas sekali.
Oh ya jika tak ingin repot seperti diatas. Kamu bisa gunakan software TweakUi. Untuk mendownloadnya klik
Senin, 04 Januari 2010
Perintah-perintah Dasar Linux
1. uname -a;id <-- untuk melihat jenis server dan id
2. /sbin/ifconfig | grep inet<-- untuk melihat ip server
3. find / -type d -perm 777 <-- untuk melihat direktori yg tidak permission denied
4. mkdir <-- untuk membuat direktori baru example: mkdir tanya-dong
5. ls -alF <-- untuk melihat semua file dalam sebuah direktory
6. wget/lwp-download/curl -f -O <-- untuk mendownload file kita kedalam server
7. pwd <-- untuk melihat lokasi direktory
8. cd <-- untuk masuk pada direktory yang dipilih
9. rm -rf <-- untuk menghapus file ato folder jg bisa
10. tar <-- untuk meng-ekstrak file zip
11. cat /etc/hosts <-- untuk melihat vhost-nya
12. echo "isi file">(nama file) <-- untuk membuat file, misal: [ echo "welcome">index.html ]
ls
Perintah ini sama seperti dir pada MS-DOS yaitu untuk menampilkan isi folder.
clear
Perintah ini sama seperti cls pada MS-DOS yaitu untuk membersihkan layar.
cd
Perintah ini tidak berbeda dengan perintah di MS-DOS yaitu untuk berpindah ke direktori lain dalam sistem. Satu hal yang berbeda adalah penggunaan backslash ( \ ) pada MS-DOS harus diganti dengan slash ( / ) pada Linux. Contohnya adalah :
cd windows\system [pada windows]
cd /home/agung [pada linux]
Lanjut :
cp
Perintah ini sama seperti perintah copy pada MS-DOS. Yaitu untuk menyalin file dari satu tempat ke tempat lain.
rm
Perintah ini sama seperti perintah del pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus sebuah atau beberapa buah file sekaligus.
rmdir
Perintah ini sama seperti perintah deltree pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus direktori kosong.
mv
Perintah ini sama seperti perintah move pada MS-DOS. Yaitu untuk memindahkan sebuah file dari satu tempat ke tempat lain.
mkdir
Perintah ini tidak berbeda dengan perintah mkdir pada MS-DOS. Yaitu untuk membuat direktori.
Pada lingkungan linux ada beberapa perintah yang sering digunakan juga, namun tidak ada pada lingkungan MS-DOS.
su
Perintah ini adalah perintah untuk berganti user menjadi Super User, yaitu user level Admin pada sistem Linux. Anda akan sering menggunakan perintah ini ketika ingin menginstall suatu program di linux dengan command line atau sekedar melakukan setting konfigurasi.
mount
Perintah yang satu ini pasti sangat asing bagi pengguna MS-DOS. Pada lingkungan MS-DOS dan Windows, sebuah drive/partisi dikenali dengan drive letter [Misalkan drive A untuk disket, drive C untuk Harddisk 1, drive D untuk cdrom, dan seterusnya] , namun pada lingkungan Linux, sebuah drive dikenali sebagai sebuah file. Misalkan saja Hardisk 1 partisi 1 dikenali sebagai file pada direktori /dev/hda1 .
Lalu untuk mengakses drive tersebut, kita perlu melakukan mounting point file /dev/hda1 tersebut pada sebuah direktori yang telah kita buat. Contoh perintah untuk melakukan mounting adalah seperti berikut :
mount -t vfat -rw /dev/hda1 /mnt/windows
Berikut penjelasan perintah tersebut :
-t vfat berarti partisi yang ingin anda akses memiliki filesystem Fat32
-rw anda memperbolehkan super user untuk melakukan read/write data pada user terebut.
/dev/hda1 adalah letak drive dan partisi anda.
/mnt/windows adalah direktori yang anda buat sebagai mounting point.
Lalu perintah ini berpasangan dengan perintah :
umount
Perintah ini berguna untuk menonaktifkan partisi dan drive yang terpasang pada sistem. Apabila drive dan partisi /dev/hda1 telah dalam kondisi mount pada direktori /mnt/windows, maka untuk menonaktifkannya cukup ketik perintah berikut :
umount /mnt/windows
Perintah lainnya yang akan sering anda gunakan, terutama saat ingin menginstall program via command prompt di Linux adalah :
tar -xvzf namafile.tar.gz
Perintah ini akan berguna untuk mengektrak file dengan ekstensi tar.gz pada sebuah folder. Program-program linux banyak yang dipaket dan dikompress menggunakan paket kompresi tar.gz.
rpm -ivh namafile.rpm
Perintah ini berguna untuk menginstall program yang dipaket dalam file berekstensi .rpm. RPM adalah paket kompresi dari Redhat yang memudahkan dalam instalasi program.
Untuk meng-uninstall program dapat menggunakan perintah berikut :
rpm -e namaprogram-versiprogram
Perintah lainnya yang mungkin sering digunakan adalah :
shutdown -r now [untuk restart]
shutdown -h now [untuk shutdown]
MD ( membuat direktori )
RD ( menghapus direktori )
Vi ( mebuat text )
Is : menampilkan isi
clear : membersihkan laju
CD : membuka direktori
rm : delete
rm dir : menghapus sub folder
MV : memindahkan direktori
SU : super user
mount : untuk mounting partisi
Unmount : menonaktifkan partisi
rpm - lvh name rpm : menginstal
Shutdown -r now ( untuk merestart )
Shutdown -h now ( untuk mematikan pc )
chown (mengganti group )
chmod (mengganti access)
Dmesg (untuk mendeteksi file)
useradd (membuat user baru)
cat (rangkaian file)
Alias (mengganti nama perintah/ ubah name)
Chgrp (mengganti group)
Cp (untuk mengcopy file ke directory)
Find (mencari file disebuah dir)
Grep (mencetak garis-garis sesuai pola)
halt (memberhentikan sistem)
host name (melihat/menunjukkan set sistem)
kill (mengirim sinyal ke proses/daftar sinyal)
login (untuk masuk kemali ke root/user anda)
logout (untuk keluar dari user/root anda)
man (paman help)
mkdir( membuat direktori )
mv (mengganti file)
rm -vi (menghapus files)
rm dir (menghapus direktori)
whoami (menunjukkan milik siapa)
talk (berbicara dengan user lain)
history (melihat file yang dijalankan)
wall / write "nama user" tty (menulis pesan ke user)
tree (melihat struktur file dan direktory)
mv (mengganti nama file/dir)